Siapa sih yang tidak kenal dengan rangka atap baja ringan? Kini, rangka atap baja ringan semakin populer dan semakin banyak digunakan untuk konstruksi bangunan dibandingkan dengan material kayu. Sebab material kayu yang digunakan untuk rangka sering kali digunakan lebih dari kebutuhan.
Berbeda dengan pengaplikasian baja ringan yang berdasarkan perhitungan akurat. Baik berupa bentang, struktur, kemiringan, ketinggian, kecepatan angin hingga beban atap. Selain itu, rangka baja ringan memiliki ragam kelebihan yang tidak dimiliki oleh material kayu. Hal tersebut sangat cocok dipakai untuk membangun konsep rumah ramah lingkungan.
BACA JUGA : 5+ ALASAN PENTING HARUS MEMILIH MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN
Meskipun material ini dinilai dapat diyakini karena kokoh, namun masih ada yang meragukan kekuatannya apabila digunakan sebagai rangka atap. Ditambah untuk menopang genteng yang terbuat dari tanah liat. Jadi, tidak heran jika banyak pertanyaan yang muncul “apakah bisa rangka baja ringan menopang genteng tanah liat?”. Mengingat bobot rangka lebih ringan dibandingkan penutup atapnya sehingga dikhawatirkan atap dapat ambruk sewaktu – waktu, terutama saat musim hujan tiba.
Lantas, apakah bisa genteng tanah liat diaplikasikan bersama dengan baja ringan?
Baja ringan diciptakan sebagai penutup atap berbobot ringan, namun bukan berarti tidak dapat dipasangkan dengan genteng tanah liat. Beberapa hal di bawah ini perlu Anda perhatikan jika ingin menggunakan rangka baja ringan untuk menopang genteng tanah liat.
Masing – masing jenis penutup atap akan berbeda juga ukuran dimensi ketebalannya dan biasanya disesuaikan dengan bobot material genteng. Bobot material genteng dapat dikatakan berbanding lurus dengan ketebalan rangka. Semakin besar bobot material genteng, maka rangka yang digunakan juga harus semakin tebal. Begitu pun sebaliknya. Umumnya ukuran baja ringan yang dipakai untuk konstruksi atap memiliki ketebalan 0,60 hingga 1 mm.
Ketebalan material rangka atap, seperti Reng dan Truss akan mempengaruhi jarak kuda – kuda baja ringan. Semakin tebal bahan, maka kuda – kuda baja ringan dibuat lebih renggang dari standar. Jarak kuda – kuda ditentukan dari material penutup atap yang digunakan. Apabila Anda menggunakan genteng tanah liat, maka jarak kuda – kuda minimal 1,2 meter dan maksimal 1,5 meter.
Mungkin masih banyak yang mengkhawatirkan mengenai ketangguhan kuda – kuda baja ringan dalam menopang genteng tanah liat. Terlebih setelah kuda – kuda baja ringan dirakit dan Reng langsung dipasang di atasnya tanpa gording atau kasau. Sebenarnya tidak usah khawatir, sebab jarak Reng yang diterapkan sudah tepat maka kuda – kuda baja ringan sudah mampu menopang genteng tanah liat dengan baik. Biasanya jarak antar Reng jika menggunakan genteng tanah liat adalah 23 cm sampai 24 cm.
Berdasarkan penjelasan di atas, rangka atap baja ringan dengan genteng tanah liat bisa saja dipasangkan. Namun, dalam teknik pemasangan harus lebih diperhatikan, baik memeriksa ketebalan material, jarak kuda – kuda hingga jarak Reng agar risiko atap roboh dapat diminimalisir.