Hi Sobat BLKP,
Dalam dunia konstruksi, pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah furing. Furing ini sering disebut - sebut sebagai material bahan bagunan yang digunakan untuk membuat plafon bangunan maupun rumah. Karena bentuknya yang ringan dan kuat, tidak heran banyak desainer interior rumah yang menggunakan material furing ini sebagai rangka partisi plafon.
Lalu apa sih sebenarnya furing itu? Di dalam pembahasan kali ini, admin akan membahas mengenai istilah furing dalam dunia konstruksi bangunan dan cara untuk memasangnya. Simak ulasan lengkapnya dibawah ini ya!
Furing plafon atau disebut sebagai metal furing merupakan material rangka baja ringan yang sering dimanfaatkan untuk pemasangan plafon gypsum maupun plafon PVC. Furing ini berfungsi sebagai rangka partisi (partitioning) plafon yang bisa menopang seluruh jenis plafon supaya permukaannya rata dan stabil. Sehingga pekerjaan plafon lebih aman, praktis dan lebih tepat dengan gypsum yang digunakan.
Metal furing ini memiliki spesifikasi yang kuat dan proses pemasangan yang terbilang sangat cepat jika dibandingkan dengan besi hollow. Hal ini dikarenakan proses pemasangan furing menggunakan sistem knock down yang membuat furing dapat dirombak sesuai dengan kebutuhan.
Baca Juga : Apa itu Hollow?
Di zaman modern seperti saat ini, sudah banyak rumah - rumah atau bangunan yang menggunakan plafon berbahan dasar gypsum. Alasannya adalah karena nilai keindahan yang dihasilkan sangat memukau. Plafon menjadi terlihat lebih rapi, rata dan stabil. Selain itu, plafon gypsum dapat menjadi salah satu indikator apakah rumah kamu itu bocor atau tidak. Jika plafon gypsum kamu rusak, maka kerusakannya sangat mudah untuk diperbaiki.
Perlu kamu ketahui bahwa plafon gypsum yang terbuat dari metal furing ini pada umumnya menggunakan sistem Suspended Ceiling (yaitu plafon sekunder yang digantung dari plat lantai diatasnya, yang menciptakan rongga antara bagian bawah plat lantai dan bagian atas plafon yang digantung).
Sistem Suspended Ceiling ini terbagi menjadi dua bagian yaitu Exposed Grid (system ekspos) yaitu sistem yang memperlihatkan celah rangka plafon dan Concealed Grid yaitu sistem tanpa sambungan yang menghasilkan tampilan yang rata dan bersih.
Pemasangan rangka plafon menggunakan furing sangatlah mudah. Kamu hanya membutuhkan ketelitian dalam pemasangannya, bahan untuk membuatnya dan alat yang digunakan serta teknik pemasangan yang baik dan benar.
Berikut ini adalah langkah - langkah yang bisa kamu lakukan untuk memasang furing dengan mudah :
1. Sebelum melakukan pekerjaan membuat rangka plafon, alangkah lebih baik agar item pekerjaan yang berada di atas plafon sudah diselesaikan terlebih dahulu.
2. Setelah item pekerjaan di atas plafon sudah rampung diselesaikan, maka kamu bisa langsung membuat rangka plafon. Langka awal dan paling terpenting ketika melakukan pemasangan rangka plafon adalah mengukur garis dari ketinggian plafon sekeliling ruangan yang akan dipasangkan rangka. Dalam hal ini, kamu bisa menggunakan waterpas untuk mengukurnya dan buatlah beberapa titik di setiap ruangan yang ada. Sambungkanlah titik - titik tersebut dengan membuat sebuah garis lurus.
3. Selanjutnya, yang bisa kamu lakukan adalah melakukan pemasangan siku metal (atau yang biasa disebut sebagai wall angle) sebagai alat penyangga dari material furing. Posisikan siku metal furing ini pada tanda garis. Pastikan untuk memulai membuat garis dari dinding dengan luas paling panjang. Lubangi wall angle dengan jarak antara baut atau sekrup kurang lebih 40 cm. Harap lubangi siku dengan erat agar kuat untuk menopang material furing.
4. Lanjutkan untuk pemasangan wall angle pada permukaan bagian dinding yang lainnya. Yang perlu kamu perhatikan ketika sedang melakukan pemasangan furing adalah wall angle sebaiknya dipasang saling bertumpukan sepanjang 40 cm pada sudut dinding. Pastikan juga untuk membuat bentuk dari wall angle di ujung ini berbentuk huruf L dengan memakai gunting hollow. Eratkan setiap bagian yang sama - sama saling bertumpukan tersebut.
5. Setelah wall angle terpasang dengan sempurna, maka beri garis dengan spidol atau pensil untuk setiap jarak 40 cm sebagai salah satu tanda sedang dilakukan pemasangan furing. Jarak yang diperbolehkan adalah sekitar 40 cm atau jika ingin lebih renggang, maksimal jarak yang diperbolehkan adalah 60 cm. Karena semakin besar jarak furing yang digunakan, maka akan menghasilkan plafon yang melengkung atau tidak rata.
6. Lalu potonglah furing dengan panjang yang diinginkan. Kemudian letakkan di atas wall angle. Setelah itu, kencangkan rangka furing tersebut dengan baut.
7. Untuk Main channel atau C channel (rangka utama) perlu disangkutkan pada kawat penggantung dengan memakai U clamp dan diletakkan di atas furing dengan kondisi yang menyilang. Kemudian kaitkan jenis metal yang sudah disilang tersebut dengan memakai channel clamp.
8. Langkah terakhir dalam pemasangan material furing plafon adalah dengan menguatkan rangka furing plafon tersebut dengan melakukan pemasangan bracket maupun hanger.
Furing banyak digunakan sebagai salah satu material bahan bangunan untuk membuat rangka partisi (partitioning) plafon yang digunakan untuk menopang seluruh jenis plafon agar permukaannya rata dan stabil. Cara pemasangannya juga sangat mudah dilakukan seperti yang sudah admin sampaikan pada pembahasan di paragraf sebelumnya.
Semoga artikel yang admin sampaikan ini dapat bermanfaat untuk kamu semua dan selamat membaca artikelnya ya! Bagi kamu yang sedang mencari material furing dengan kualitas terbaik, kamu bisa menemukannya di BLKP. Selain furing, terdapat juga produk - produk bahan jadi baja ringan lainnya yang digunakan sebagai partitioning (partisi) seperti hollow, metal stud and track, dan wall angle.