Rumah, sebagai tempat tinggal, memainkan peran penting dalam kehidupan manusia. Kebutuhan akan rumah terus meningkat seiring bertambahnya penduduk. Oleh karena itu dirancang rumah subsidi dan rumah komersil menjadi properti yang dapat memberi solusi karena meningkatnya konsumen yang mendambakan rumah impian. Dalam artikel ini, kita akan membandingkan rumah subsidi dan rumah komersil dalam beberapa aspek utama.
Sumber: ajaib.co.id
Rumah Subsidi
Rumah subsidi adalah pilihan yang utama untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Program ini diinisiasi oleh pemerintah Indonesia untuk memberikan solusi kepada masyarakat berpenghasilan rendah agar mereka dapat memiliki hunian pribadi yang nyaman dan layak. Salah satu keuntungan besar adalah dukungan anggaran dari pemerintah, yang membuat rumah subsidi lebih terjangkau bagi mereka yang memenuhi kriteria MBR. Ini adalah upaya pemerintah untuk memastikan bahwa mereka yang berpenghasilan rendah juga dapat menikmati hak mereka untuk memiliki rumah yang layak.
Rumah Komersil
Sementara itu, rumah komersil adalah properti yang lebih terbuka untuk masyarakat umum dengan kemampuan daya beli yang lebih tinggi. Mereka yang ingin memiliki hunian impian dengan berbagai fasilitas tambahan dapat menemukan pilihan yang lebih luas dalam kategori ini. Rumah komersil umumnya tidak memiliki batasan pendapatan seperti rumah subsidi, dan ini membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang memiliki kemampuan finansial yang lebih baik.
Rumah Subsidi
Salah satu perbedaan mencolok adalah dalam hal harga. Meskipun ada kabar tentang kenaikan harga rumah subsidi, tetap saja fakta bahwa rumah subsidi cenderung lebih terjangkau dibandingkan dengan rumah komersil. Terutama karena rumah subsidi adalah bagian dari program bantuan pemerintah, yang berarti harga mereka lebih rendah. Kisaran harga untuk rumah subsidi biasanya berkisar dari Rp 150.000.000 hingga Rp 250.000.000.
Rumah Komersil
Di sisi lain, rumah komersil memiliki harga yang lebih tinggi. Harga mereka dapat berkisar 2 hingga 3 kali lipat dari harga rumah subsidi dengan tipe yang sama, tergantung pada konstruksi bangunan dan lokasi. Ini berarti bahwa mereka yang memiliki anggaran lebih besar mungkin akan lebih cenderung memilih rumah komersil.
Baca Juga: Cek Keunggulan & Risiko Memiliki Atau Membeli Rumah Dinding Bersama
Rumah Subsidi
Program rumah subsidi oleh pemerintah menyediakan berbagai kemudahan dalam hal angsuran KPR. Uang muka yang dibutuhkan bisa mulai dari hanya 1%, suku bunga tetap sekitar 5%, dan jangka waktu angsuran bisa mencapai hingga 20 tahun. Ini adalah langkah-langkah yang dirancang untuk membuat pembelian rumah subsidi lebih terjangkau bagi MBR.
Rumah Komersil
Rumah komersil mengikuti sistem tarif KPR yang berlaku dari perbankan. Artinya, syarat-syarat dan kondisi KPR akan disesuaikan dengan kebijakan dan ketentuan dari lembaga keuangan yang bersangkutan. Hal ini dapat berarti persyaratan yang lebih ketat dan tingkat bunga yang lebih tinggi tergantung pada situasi pasar keuangan.
Rumah Subsidi
Memperoleh rumah subsidi memiliki persyaratan khusus. Ini hanya tersedia untuk MBR dengan penghasilan maksimal Rp 8.000.000 per bulan. Persyaratan ini ditetapkan untuk memastikan bahwa bantuan pemerintah benar-benar diberikan kepada mereka yang membutuhkannya secara finansial. Selain itu, ada batasan lain seperti usia dan kewarganegaraan yang juga perlu dipertimbangkan. Dokumen pribadi dan keluarga juga diperlukan sebagai bagian dari kelengkapan administrasi.
Rumah Komersil
Persyaratan untuk membeli rumah komersil umumnya lebih terbuka dan didasarkan pada kemampuan finansial calon pembeli. Kriteria ini biasanya menetapkan standar minimal penghasilan yang dibutuhkan, tetapi mereka yang memenuhi kriteria ini lebih bebas untuk mengajukan permohonan.
Sumber: emorybusiness.com
Rumah Subsidi
Ada ketentuan khusus yang berlaku untuk rumah subsidi terkait dengan renovasi. Pemilik rumah subsidi biasanya tidak diperbolehkan untuk menghilangkan kondisi eksisting bangunan rumah mereka selama masa angsuran. Ini berarti bahwa perubahan besar atau perbaikan fisik rumah mungkin terbatas dalam beberapa tahun pertama kepemilikan. Minimal 2 tahun masa angsuran biasanya menjadi syarat sebelum renovasi besar atau perubahan tampilan fisik bangunan rumah dapat dilakukan.
Rumah Komersil
Rumah komersil, dalam banyak kasus, dapat direnovasi atau dimodifikasi sesuai keinginan pemiliknya. Ini bisa menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin memiliki kreativitas lebih dalam mengubah atau memperbaiki rumah mereka tanpa banyak pembatasan.
Rumah Subsidi
Rumah subsidi umumnya menyediakan fasilitas utama seperti kamar tidur, kamar mandi, dan ruang utama yang memenuhi fungsionalitas dasar sebuah hunian. Namun, jumlah ruangan biasanya lebih terbatas, karena tujuannya adalah memaksimalkan kebutuhan dasar bagi penghuni.
Rumah Komersil
Rumah komersil seringkali memiliki fasilitas tambahan seperti dapur yang lebih luas, kolam renang, teras belakang, dan beragam fitur lainnya. Hal ini bisa menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang menginginkan hunian dengan fasilitas yang lebih lengkap atau memiliki kebutuhan yang lebih khusus.
Rumah Subsidi
Rumah subsidi dibangun dengan kualitas standar yang memenuhi syarat untuk rumah layak huni. Pemerintah telah menetapkan standar minimal kualitas agar dapat memastikan bahwa rumah-rumah ini tetap nyaman dan aman bagi penghuninya.
Rumah Komersil
Rumah komersil biasanya sangat memperhatikan aspek kualitas. Jenis hunian ini seringkali dibangun oleh pengembang dengan fasad seragam dan kualitas bangunan yang tinggi untuk menarik minat calon pembeli. Oleh karena itu, spesifikasi dan kualitas bangunan rumah komersil seringkali lebih tinggi dibandingkan dengan rumah subsidi.
Rumah Subsidi
Pemerintah Indonesia, melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), berusaha untuk meningkatkan kuantitas rumah subsidi yang tersedia. Ini berarti bahwa kuota penerima program rumah subsidi dapat bertambah dari waktu ke waktu, memberikan lebih banyak peluang kepada MBR untuk memiliki rumah.
Rumah Komersil
Rumah komersil tidak terbatas oleh kuota pemerintah seperti rumah subsidi. Mereka dapat ditemukan dalam berbagai pilihan dan ukuran sesuai dengan permintaan pasar.
Sumber: pu.go.id
Rumah Subsidi
Rumah subsidi umumnya dibangun di kawasan yang jauh dari pusat kota dan komersial. Ini adalah upaya untuk memberikan akses kepada MBR untuk memiliki hunian dengan harga terjangkau di luar daerah perkotaan yang biasanya lebih mahal.
Rumah Komersil
Rumah komersil seringkali ditawarkan di kawasan yang lebih strategis, dengan kemudahan akses seperti tol, pusat perbelanjaan, dan infrastruktur kota lainnya. Lokasi ini mungkin lebih mendukung gaya hidup yang aktif dan memiliki akses yang lebih baik ke berbagai fasilitas.
Rumah Subsidi
Awalnya, rumah subsidi memiliki tipe terbatas seperti tipe 36. Namun, saat ini, tipe maksimal rumah subsidi yang tersedia telah diperluas hingga mencakup tipe 72. Ini memberikan lebih banyak pilihan kepada MBR dalam memilih ukuran rumah sesuai dengan kebutuhan mereka.
Rumah Komersil
Rumah komersil tidak memiliki batasan tipe dan ukuran. Mereka dapat ditemukan dalam berbagai tipe dan ukuran sesuai dengan keinginan dan kebutuhan calon pembeli, mulai dari yang lebih kecil hingga yang lebih besar dan mewah..
Itu dia 10 perbedaan rumah subsidi dan komersil dari berbagai aspeknya. Bagaimana, terjawab sudahkah kegalauan Anda untuk menentukan jenis hunian yang akan dibeli? Baik rumah subsidi maupun komersil, keduanya tetap menghadirkan kenyamanan serta keamanan untuk Anda dan keluarga.
Penggunaan bahan material baja ringan pada konstruksi bangunan menjadi salah satu alasan mewujudkan hunian terbaik dan berkualitas tentunya.
BLKP menyediakan produk bahan baku dan barang jadi baja ringan yang sudah terbukti kualitasnya dengan standarisasi SNI, ISO 9001-2015, uji lab ketahanan produk hingga 4 tahun garansi warna serta tersertifikasi TKDN 22 - 34981.
Tertarik dengan produk dan layanan kami? Anda bisa segera hubungi Tim BLKP.