development
Pondasi Strauss Pile.jpg

MENGENAL LEBIH DALAM TENTANG PONDASI STRAUSS PILE: KEUNGGULAN DAN HARGANYA

Pondasi Strauss Pile telah menjadi pilihan utama dalam dunia konstruksi untuk mendukung berbagai struktur bangunan. Metode ini menawarkan sejumlah keunggulan, namun, agar penerapannya sukses, pemahaman mendalam tentang kondisi tanah yang cocok, metode pengerjaan, kelebihan, kekurangan, dan harga berdasarkan diameter lubang perlu diperhatikan. Simak selengkapnya melalui ulasan berikut ini!

 

Pengertian Pondasi Strauss Pile

Pondasi strauss pile merupakan jenis pondasi yang dikerjakan secara manual dengan langkah awal penggalian tanah menggunakan alat bor auger hingga mencapai kedalaman yang diinginkan, umumnya berkisar antara 6 - 10 meter dengan diameter sekitar 30 cm. Setelah itu, tulangan besi dimasukkan untuk proses pengecoran, menjadikan metode ini diminati karena tingkat kemudahan pelaksanaannya.

 

Pondasi strauss pile, terutama di Jakarta dan sekitarnya, banyak digunakan untuk konstruksi bangunan berlantai 2-3 seperti rumah tinggal, ruko, dan gedung kantor. Pengerjaan pondasi dilakukan secara manual, di mana alat bor digerakkan oleh tenaga manusia. Proses tersebut melibatkan beberapa tahap, mulai dari persiapan hingga pengecoran, untuk menyelesaikan Pondasi strauss pile.

 

Strauss pile sendiri termasuk jenis pondasi struktur yang dapat dibangun tanpa peralatan mesin, mengandalkan penggalian tanah manual dengan alat bor auger. Meskipun memanfaatkan tenaga manusia, metode ini simpel dan tidak menghasilkan kebisingan. Kelebihan lainnya adalah kesederhanaan dan kemampuan pelaksanaan tanpa peralatan mesin yang kompleks, menjadikannya solusi yang efisien dan ringkas.

 

Disebut "strauss pile" karena metode ini pertama kali dikembangkan oleh insinyur Austria bernama Franz Strauss. Pondasi ini digunakan untuk mengatasi ketidakstabilan tanah dan memberikan kekuatan ekstra pada pondasi bangunan.

 

Kondisi Tanah yang Cocok untuk Pondasi Strauss Pile

Keberhasilan penerapan Pondasi Strauss Pile sangat tergantung pada kondisi tanah. Penting untuk menyadari bahwa tidak semua jenis tanah sesuai untuk penggunaan pondasi Strauss Pile. Beberapa kondisi tanah yang sesuai dengan metode ini mencakup:

 

Tanah Lunak dengan Kedalaman Hingga 6 Meter

Pondasi Strauss Pile lebih efektif digunakan pada tanah lunak yang memiliki kedalaman sekitar 6 meter. Sifat tanah lunak ini memudahkan proses pengeboran manual.

 

Tanah Keras di Permukaan atau Sekitar 2 Meter di Bawah Permukaan Tanah

Metode ini juga dapat diterapkan jika terdapat lapisan tanah keras di permukaan atau sekitar 2 meter di bawah permukaan tanah. Pada kedalaman ini, pengeboran manual masih dapat mengatasi tanah dengan baik.

 

Tanah Timbunan

Kondisi tanah timbunan, yang merupakan tanah yang diangkut dari lokasi lain ke area konstruksi dan kemudian dipadatkan sebelum pembangunan pondasi, juga merupakan kondisi yang sesuai untuk penerapan metode pondasi Strauss Pile.


 

Baca juga: Apa Itu Pondasi Bore Pile? Solusi Membangun di Lahan Sempit

 

Metode Pengerjaan Pondasi Strauss Pile

Proses pelaksanaan Pondasi Strauss Pile memerlukan serangkaian tahapan yang perlu dilakukan dengan teliti. Berikut adalah langkah-langkah dalam metode pengerjaan Pondasi Strauss Pile:

 

Persiapan Kerja

Sebelum memulai pengeboran, persiapkan dengan baik segala peralatan yang diperlukan, seperti pipa, mata bor, stang, dan peralatan pendukung lainnya.

 

Pengeboran (Drilling)

Pengeboran tanah dilakukan dengan menekan dan memutar mata bor pada permukaan tanah. Tanah yang menempel pada mata bor diangkat dan dibuang. Proses ini diulang sampai mencapai kedalaman yang diinginkan, umumnya antara 6 hingga 10 meter, tergantung pada kondisi tanah di lokasi.

 

Pembesian (Reinforcing)

Tahap pembesian melibatkan pembuatan besi berbentuk spiral dengan ukuran sekitar 8 mm dan jarak antar spiral sekitar 15 cm – 20 cm. Besi spiral ini kemudian dirangkai menjadi kerangka tulangan berbentuk spiral.

 

Pengecoran (Casting)

Sebelum pengecoran dimulai, periksa kondisi lubang bor. Jika kering, adonan cor beton dapat dituang langsung. Namun, jika lubang berisi air (terutama jika tanah bekas rawa), pipa paralon digunakan sebagai pengantar cor beton ke dalam lubang bor. Cor beton diisi sedikit demi sedikit sambil melakukan pemadatan melalui getaran pipa paralon.

 

Pemotongan Pile

Setelah cor beton mengering, pile yang terbentuk dapat dipotong sesuai ketinggian yang diperlukan. Potongan terakhir dari pile ini akan menjadi dasar dari pondasi yang akan dibangun di atasnya.


 

Kelebihan Pondasi Strauss Pile

Pondasi Strauss Pile membawa beberapa kelebihan yang membuatnya diminati dalam konstruksi bangunan. Beberapa di antaranya adalah:

 

Harga yang Lebih Terjangkau

Metode pembuatan Pondasi Strauss Pile relatif lebih ekonomis dibandingkan dengan beberapa jenis pondasi lainnya.

 

Tidak Memerlukan Mesin Berat

Pengerjaan Pondasi Strauss Pile dapat dilakukan tanpa perlu mesin berat, sehingga cocok untuk area yang sulit diakses oleh peralatan berat.

 

Harga Lebih Terjangkau

Dari segi harga, Strauss Pile dikenal sebagai opsi yang lebih terjangkau dibandingkan dengan pondasi lainnya. Meskipun harganya terjangkau, kualitasnya tetap dapat diandalkan.

 

Proses Pengerjaan yang Efisien

Selain itu, proses pengerjaan Pondasi Strauss Pile juga efisien dan tidak memakan waktu lama. Prosesnya dapat diselesaikan dalam waktu singkat, sekitar seminggu, membuatnya lebih efisien dibandingkan metode lainnya.

 

Retakan Tanah yang Minim

Proses pemasangan Pondasi Strauss Pile cenderung menghasilkan retakan tanah yang minim, karena prosesnya fokus pada lapisan bawah tanah bagian dalam.

 

Ramah Lingkungan dan Berkualitas

Pondasi ini dapat dibangun dengan cara yang ramah lingkungan, memiliki harga yang terjangkau, namun tetap memberikan kualitas terbaik. Jika konstruksi berkualitas adalah yang diinginkan, maka Pondasi Strauss Pile adalah pilihan yang tepat.

 

 

 

Kelemahan Pondasi Strauss Pile

Meski memiliki kelebihan, Pondasi Strauss Pile juga memiliki kelemahan yang perlu dipertimbangkan. Beberapa kekurangannya meliputi:

 

Keterbatasan Kedalaman

Pembuatan Pondasi Strauss Pile terbatas pada kedalaman maksimum sekitar 10 meter, sehingga tidak cocok untuk bangunan dengan lebih dari tiga lantai.

 

Ukuran Diameter Terbatas

Ukuran diameter pilar dalam Pondasi Strauss Pile terbatas pada 20 cm, 25 cm, atau maksimal 40 cm, tergantung pada ukuran mata bor yang digunakan. Untuk bangunan yang lebih besar, diperlukan diameter yang lebih besar.

 

Risiko Keropos

Meskipun sederhana, pengerjaan Pondasi Strauss Pile harus dilakukan oleh ahli berpengalaman untuk menghindari risiko keropos, terutama jika komposisi cairan beton tidak sesuai standar.

 

 

Baca juga: Jangan Asal! Ini 5 Pondasi yang Tepat untuk Rumah 2 Lantai


 

Harga Pondasi Strauss Pile

Biaya pemasangan Pondasi Strauss Pile dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti lokasi proyek, ukuran diameter dan kedalaman pondasi, serta dimensi bangunan yang akan didukung oleh pondasi tersebut. Meskipun demikian, secara umum, metode ini sering kali lebih ekonomis jika dibandingkan dengan penggunaan mesin berat dalam metode pondasi lainnya.

 

Untuk memberikan gambaran, harga satuan per meter dalam pembangunan Pondasi Strauss Pile dapat berkisar antara Rp500.000 hingga Rp1.000.000, bergantung pada kondisi dan spesifikasi proyek. Sebagai panduan, berikut adalah cara menghitung harga pondasi pilar strauss.

 

Harga Pondasi Strauss Pile Berdasarkan Kedalaman Lubang Cor

Proses pengeboran tanah untuk pembuatan Pondasi Strauss Pile biasanya dilakukan hingga kedalaman 6-10 meter. Harga jasa pengeboran dengan kedalaman 6 meter dan diameter lubang 20 cm berkisar antara Rp60.000 hingga Rp65.000 per meter. Sementara itu, untuk kedalaman 6 meter dan diameter lubang 40 cm, harganya bisa mencapai sekitar Rp135.000 per meter.

 

Harga Pondasi Strauss Pile Berdasarkan Diameter Lubang

Biaya juga dipengaruhi oleh diameter lubang yang diisi dengan beton cair. Semakin besar diameter yang dikerjakan, semakin tinggi biaya pengeboran manual. Diameter umumnya berkisar antara 25 cm hingga 40 cm, dengan harga sekitar Rp65.000 hingga Rp135.000 per meter.

 

Harga Pondasi Strauss Pile Berdasarkan Jumlah Titik

Contoh, dalam suatu proyek dibuat 30 titik Pondasi Strauss Pile dengan kedalaman 6 meter dan diameter 30 cm, dengan harga Rp75.000 per meter. Maka, biaya pembuatannya saja adalah (30 titik × 6 meter) x Rp75.000 per meter = Rp13.500.000.

 

Baca juga: Jenis Pondasi Rumah yang Umum Digunakan dan Fungsinya

 

Kesimpulan

Strauss Pile merupakan metode pondasi yang dikembangkan oleh Franz Strauss. Pondasi ini efektif untuk bangunan berlantai 2 - 3 di Jakarta. Kelebihan Pondasi Strauss Pile seperti harga terjangkau, pengerjaan tanpa mesin berat, dan efisiensi pengerjaan menjadikannya opsi menarik. Namun, perlu diperhatikan keterbatasan kedalaman dan ukuran diameter terbatas.

 

Tertarik mencoba pondasi strauss pile, Sobat BLKP? Solusi terbaik adalah memilih baja ringan dari BLKP yang telah terbukti kualitas dan daya tahan. Keamanan dan ketahanan dinding partisi dapat dijamin karena baja ringan BLKP telah bersertifikat SNI 4096:2007, SNI 07-2053-2006, ISO 9001:2015, serta melalui uji lembaga berkredibilitas. Dengan demikian, dinding partisi akan tetap kokoh dan aman bagi keluarga Anda.

 

Ini adalah beberapa keunggulan dalam menggunakan dinding partisi baja ringan, termasuk jenis-jenis dinding dan cara menghitungnya. Meskipun tidak dapat menopang struktur bangunan, kekuatan bahan tetap menjadi faktor penting. BLKP juga menyediakan berbagai jenis baja ringan seperti genteng metal untuk mempercantik rumah Anda. Jangan tunggu lagi, segera hubungi Tim BLKP untuk melakukan pemesanan produk.



Artikel Populer

Tidak ada artikel popular.
Your Message Has Been Sent..