development

MAU TINGGAL DI RUMAH KONTAINER? PELAJARI DULU UNTUNG DAN RUGINYA

Tinggal di rumah kontainer telah menjadi pilihan menarik bagi banyak orang di era modern saat ini. Awalnya, konsep untuk tinggal di rumah kontainer merupakan salah satu alternatif yang kedengarannya eksentrik dan cenderung ekstrim. Namun kini, pilihan untuk tinggal di rumah kontainer semakin populer karena berbagai macam alasan. 

 

Untuk Sobat BLKP yang tertarik untuk tinggal di rumah kontainer perlu untuk mempertimbangkan beberapa jenis keuntungan dan kerugian. Dalam artikel ini, BLKP akan menjabarkan kelebihan dan kekurangan dari rumah kontainer yang membantu Anda membuat keputusan yang tepat.

 

Mengenal Lebih Jauh Rumah Kontainer

Jika Anda pernah melihat kontainer di pelabuhan angkut barang, maka bentuk rumah kontainer kurang lebih seperti itu. Rumah kontainer menggunakan kontainer sebagai unit struktural dasar bangunannya.

 

Kontainer dimodifikasi seperti selayaknya rumah yang dilengkapi dengan pintu, jendela, instalasi listrik, hingga adanya plumbing. 

 

Rumah kontainer menerapkan sistem prefabrikasi dimana modul terlebih dahulu dibuat di pabrik, lalu lanjut untuk dirakit di lokasi. Inilah yang membuat rumah kontainer sering juga disebut sebagai rumah modular karena hadir dalam bentuk modul-modul yang bisa disusun seperti lego.

 

Umumnya rumah kontainer banyak ditemukan di area konstruksi atau proyek untuk dijadikan direksi keet sebagai tempat istirahat atau kantor.

 

Mengapa Rumah Kontainer Kian Diminati dan Menjadi Trend?

kelebihan & kekurangan rumah kontainer

Sumber: Freepik

 

Alasan terbesar mengapa rumah kontainer kian diminati karena harga properti yang terus melambung tinggi tetapi tidak diimbangi dengan pendapatan perkapita penduduk yang juga meningkat. 

 

Di Jakarta sendiri harga rumah rata-rata sudah berada dikisaran angka Rp 1 - 2 miliar untuk luas tanah yang hanya berkisar 30 - 50 meter persegi. Sedangkan UMR Jakarta per tahun 2024 hanya Rp 5.067.381

 

Lalu kebijakan dan program pemerintah terkait rumah subsidi juga masih sangat minim, terutama untuk masyarakat yang tinggal di wilayah pusat perkotaan ataupun pinggir kota (suburban) seperti wilayah bodetabek. 

 

Sebagai alternatif solusi atas permasalahan rumah konvensional yang harganya terus melambung tinggi, rumah kontainer hadir sebagai solusi untuk dijadikan tempat tinggal. Harga rumah kontainer cukup terjangkau, dimulai dari 57 juta - 200 jutaan, semua bergantung dengan luas dan ukuran rumah kontainer.

 

Bukan hanya murah, rumah kontainer juga dianggap fleksibel, simpel, dan praktis dibandingkan dengan rumah konvensional. Selain itu, rumah kontainer juga tidak memerlukan IMB.

 

Walaupun dianggap murah namun banyak sekali perdebatan apakah rumah kontainer layak untuk dijadikan tempat tinggal. Semua kembali ke value masing-masing, menurutmu bagaimana Sobat BLKP?


 

Baca Juga: Gazebo Vs Pergola, Simak Perbedaannya!



 

Kelebihan dari Rumah Kontainer

Semua hal pasti memiliki sisi kelebihan dan kekurangan, termasuk dengan rumah kontainer. Berikut kelebihan dari memiliki rumah kontainer yang perlu kamu ketahui, antara lain:

 

Harga Rumah Kontainer Relatif Murah

Rumah kontainer memiliki harga yang relatif murah jika dibandingkan dengan rumah konvensional, seperti rumah tapak ataupun apartemen. 

 

Untuk membangun rumah kontainer berukuran 20 feet atau 6 x 2,4 x 2,6 meter, hadir dengan kisaran harga Rp 50 - 57 juta.

 

Lalu biaya membangun rumah kontainer berukuran 40 feet atau 12 x 2,4 x 2,6 meter, hadir dengan kisaran harga Rp 90 - 100 juta. 

 

Jika dibandingkan dengan rumah konvensional di ukuran yang sama. Rumah kontainer bisa 70 - 90% lebih murah.

 

Tidak Butuh Banyak Tukang dalam Proses Pembangunannya

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah biaya tukang yang relatif minim. Membangun rumah kontainer biasanya memerlukan lebih sedikit tukang daripada membangun rumah konvensional.

 

Hal ini disebabkan karena rumah kontainer sudah hadir dalam bentuk modular yang telah lebih dulu dibuat di pabrik, lalu ketika sampai ke lokasi hanya perlu merakit saja. 

 

Berbeda dengan rumah konvensional yang perlu membuat konstruksinya terlebih dahulu, bangunan, hingga finishing nya.

 

Proses merakit rumah kontainer hanya perlu 2 - 3 tukang saja, sedangkan dalam membangun rumah konvensional bisa memerlukan 4 - 6 tukang agar bangunan rumah cepat selesai. Banyaknya tukang tentu mempengaruhi budget biaya konstruksi secara keseluruhan.

 

Konsumsi Listrik yang Minim

Fitur-fitur yang terdapat dari rumah kontainer seperti jendela hingga insulasi yang membuat rumah kontainer lebih hemat dalam konsumsi listrik. 

 

Jendela yang terdapat pada rumah kontainer membuat cahaya matahari bisa masuk ke seluruh sudut ruangan tanpa harus menyalakan lampu. 

 

Insulasi yang terdapat pada rumah kontainer memungkinkan udara panas dan suhu panas masuk ke dalam hunian. Anda hanya perlu menyalakan AC di waktu-waktu tertentu saja, ketika udara sedang sangat panas. 

Insulasi juga berfungsi sebagai penahan suara bising dari luar untuk terdengar ke dalam.

 

Selain itu, rumah kontainer yang relatif kecil juga membuat konsumsi listrik tidak akan begitu besar. Kemampuan off-grid dengan fitur seperti panel surya, sistem pengumpulan air hujan, dan toilet kompos membuat rumah kontainer semakin hemat listrik sekaligus ramah lingkungan.

 

Daya Tahan dan Durabilitas yang Tinggi

Rumah kontainer didesain untuk tahan terhadap kondisi cuaca atau lingkungan yang ekstrem. Untuk itu, rumah kontainer cocok ditempatkan pada lokasi yang rentan terhadap bencana alam, seperti angin kencang, hujan deras, gempa bumi, dan tornado. 

 

Selain itu, konstruksi rangka baja corten membuat rumah kontainer tahan terhadap api, karat, dan rayap. Sebagian besar rumah kontainer memiliki daya tahan minimal 20 tahun, dan dengan pemeliharaan yang tepat, mereka dapat bertahan lebih lama lagi.

 

Dinding rumah modular kontainer juga dilengkapi dengan sandwich panel yang berfungsi untuk mereduksi suara, dan tahan terhadap bahaya kebakaran.

 

Integritas Struktural yang Baik

Pada dasarnya, kontainer dirancang untuk ditumpuk satu sama lain selama pengiriman, yang berarti kontainer harus dibuat kokoh dan mampu menopang beban berat. 

 

Untuk itu, rumah modular kontainer yang terbuat dari baja, pasti sangat kuat dan tahan terhadap kerusakan.

 

Mudah Dipindahkan serta Tidak Memerlukan Pondasi

Rumah kontainer hadir dengan kemudahan untuk dipindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Kamu bisa meletakan rumah kontainer di pinggir danau hingga di pekarangan taman yang kosong. 

 

Hal ini menjadikan rumah kontainer sebagai pilihan yang optimal untuk mereka yang mungkin perlu sering pindah, seperti keluarga militer atau para pekerja konstruksi yang sering bekerja di wilayah terpencil.

 

Kekurangan dari Rumah Kontainer

Dari semua kekurangan yang telah disebutkan di atas, rumah kontainer juga memiliki kekurangan. Berikut kekurangan dari rumah kontainer yang perlu kamu ketahui, antara lain:

 

Rawan Menyerap Panas

Material kontainer dibuat dari logam yang kuat, sehingga memiliki daya tahan yang lama. Namun logam selaku konduktor panas yang baik membuat isi rumah kontainer menjadi terasa sangat panas di siang hari. 

 

Terbuat dari logam baja yang merupakan konduktor penghantar panas terbaik membuat rumah kontainer sangat rentan dalam menyerap panas sehingga menyebabkan suhu di dalam rumah menjadi sangat tinggi telebih bila tinggal di daerah beriklim panas.

 

Untuk mensiasati ini, Anda bisa menambahkan insulasi, sandwich panel, dan juga AC agar ruangan tetap sejuk dan nyaman. 

 

Ukurannya yang Mungil dan Tidak Fleksibel

Meskipun ukuran rumah kontainer bisa disesuaikan dengan keinginan kita, namun ukuran yang tersedia di pabrik sangat terbatas. Umumnya rumah kontainer hanya tersedia dalam varian ukuran 20 feet hingga 40 feet.

 

Hal ini menimbulkan tantangan terkait menyesuaikan kebutuhan ruangan penghuninya. Penataan interior yang efisien dan kreatif menjadi kunci dalam menata rumah kontainer yang sempit.

 

Sulitnya Pengiriman Rumah Kontainer

Pengiriman rumah kontainer bisa menjadi kompleks dan memakan waktu, terutama dalam menghadapi hambatan logistik atau perizinan di tempat tujuan. Hal ini dapat meningkatkan biaya dan menunda waktu penghuni untuk menempati rumah.

 

Umumnya, Anda memerlukan truk besar untuk pengirimannya. Tidak hanya itu, Anda juga memerlukan bantuan alat berat untuk memindahkan dan menata tumpukan kontainer. Anda juga harus memperhatikan soal akses yang cukup untuk proses pengiriman rumah kontainer?

 

Tidak Mudah Untuk Melakukan Renovasi

Struktur kontainer yang kaku membuat rumah kontainer sulit untuk dilakukan renovasi atau perubahan besar dalam desain interior.

 

Meski rumah kontainer mempunyai bahan yang kuat, sayangnya Anda tidak bisa sembangarangan untuk merenovasinya. Pemotongan, pengelasan, dan penambahan ruang dapat merusak rumah kontainer. 

 

Semakin banyak bagian yang diubah atau direnovasi, tentunya akan beresiko melemahkan struktur dari kontainer itu sendiri. Terlebih lagi, rumah kontainer punya desain kompak untuk instalasi air dan listriknya. 

 

Dengan mengubahnya tentu memiliki konsekuensi terhadap pengubahan instalasinya juga. Artinya butuh banyak waktu hingga uang yang harus dipersiapkan.


 

Baca juga: Direksi Keet: Pusat Komando Efisien untuk Proyek Konstruksi Anda

 

Kesimpulan 

Itulah beberapa aspek yang harus Anda ketahui sebelum memiliki rumah kontainer. Walaupun lebih murah dan memiliki daya tahan yang tinggi, namun rumah kontainer juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. 

 

Dengan memperhatikan kebutuhan, dan harga, Anda bisa mengkompromikan dan mengkalkulasikan apakah Anda perlu rumah kontainer? 

 

Terbuat dari baja ringan sebagai materi utama dalam pembuatan kontainer. Untuk Anda yang tengah mencari baja ringan berkualitas, pastikan BLKP menjadi tempat utama memenuhi kebutuhan.

 

Bagi Anda yang sedang mencari barang jadi baja ringan dari BLKP. Hubungi Tim BLKP.



Artikel Populer

Tidak ada artikel popular.
Your Message Has Been Sent..