Sudah banyak masyarakat yang beralih menggunakan atap baja ringan sebagai rangka rumah dibandingkan kayu. Karena baja ringan memiliki ragam keunggulan tersendiri yang tidak dimiliki oleh rangka kayu. Tapi, banyak yang bertanya – tanya mengenai atap baja ringan mudah tersambar petir. Apakah benar seperti itu?
Struktur baja ringan yang terbuat dari material logam dan bersifat konduktor dapat menghantarkan aliran listrik. Sehingga pertanyaan apa benar penggunaan baja ringan dapat menyambar petir? Jawabannya adalah tidak dapat tersambar petir. Justru penggunaan baja ringan dapat menghambat sambaran petir.
Terdapat 4 jenis sambaran petir yang kita ketahui, yaitu Intra Cloud (IC), Cloud to Cloud (CC), Cloud to Air (CA) dan Cloud to Ground (CG). Tetapi, jenis petir yang sering kita temui dalam kehidupan yaitu termasuk GC dikarenakan tipe ini melepaskan muatan dari awan ke bumi.
Seperti yang dilansir dari BDC Network, lokasi yang memudahkan untuk terkena sambaran petir tergantung pergerakan badai, geografi dan topografi. Ketika petir “siap” untuk menyambar, dia akan mencari atap logam untuk menjadi konduktornya. Ternyata, ada yang berasumsi bahwa logam justru mempermudah sambaran petir terjadi seperti halnya penangkal petir.
Padahal penangkal petir bukan “menarik” petir, melainkan menyalurkan dengan aman ke tanah jika menyambar ke area bangunan. Ketika tipe petir CG ini dilepaskan ke bumi, memang seharusnya melalui perantara. Bisa berupa bangunan dan pohon karena komponen tersebut merupakan konduktor listrik terbaik dibandingkan udara. Oleh sebab itu, kemungkinan gedung tinggi terkena sambaran petir sangat mudah.
Sebenarnya bahan penutup atap rangka baja ringan bukan faktor penentu petir dapat mudah tersambar.
Listrik lebih mudah melewati barang yang mengandung konduktor, seperti baja ringan atau tembaga dibandingkan dengan kayu. Jika pemasangan konduktor tidak tepat atau buruk, dapat mengakibatkan kebakaran hingga ledakan.
Bangunan yang terbuat dari logam atau atap baja ringan dapat memberikan jalur muatannya ke bumi. Sehingga bangunan tersebut dapat bertahan dari sambaran petir sekalipun. Walaupun atap baja ringan dikategorikan sebagai konduktor listrik yang baik, tapi bukan berarti memudahkan terjadinya sambaran petir.
Lagipula tidak ada salahnya menggunakan penangkal petir untuk memperkecil terjadinya sambaran petir. Langkah – langkah yang dapat dilakukan untuk menangkal petir selain memasang penangkal petir:
Biasanya penangkal petir ditempatkan pada bagian paling tinggi dari sebuah bangunan. Sistem perlindungan petir ini mencakup hubungan konduktor logam dengan atap, jalur konduktor logam dari atap ke tanah, koneksi objek logam dalam struktur dan jaringan landasan. Bagian atap penangkal petir terdiri dari strip logam yang biasanya terbuat dari tembaga atau alumunium.
Jika jenis atap yang biasanya digunakan yaitu atap gelombang bahan alumunium, maka penangkal petir yang terbuat dari tembaga tidak boleh dipasang. Ujung penangkal petir dan kawatnya harus terbuat dari alumunium. Bagian arde yang masuk ke dalam tanah harus diatur sedemikian rupa, agar alumunium strip berada di atas dan sambungan terlindung dari air.
Mengapa benda yang terbuat dari kaca jarang tersambar petir? Karena kaca dapat mencegah sambaran petir. Biasanya digunakan agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah.
Barang – barang yang terbuat dari alumunium, baja ringan ataupun besi bisa menyebabkan pemuaian. Jika bangunan sudah sesuai standar tingkat ketahanan api, maka tidak perlu khawatir lagi.
Pencegahan pertama yang bisa Anda lakukan adalah menghindarkan barang – barang yang mudah terbakar dari rumah Anda agar tidak berpotensi menimbulkan percikan api di dalamnya. Seperti produk BLKP yang bukan hanya memiliki ketahanan terhadap rayap, melainkan tahan api. Apalagi kualitasnya sudah terjamin dengan garansi dan label SNI. Jadi, tunggu apalagi? Silahkan klik disini untuk informasi lebih lanjut!