Tidak hanya menjadi tempat untuk melaksanakan ibadah salat, masjid memiliki makna mendalam bagi masyarakat muslim. Masjid menyatukan barisan kaum muslimin melalui berkumandangnya seruan-seruan indah untuk menyebarkan perintah kebaikan kepada umat muslim.
Secara historis, masjid telah menjadi pusat pendidikan dan kehidupan intelektual masyarakat muslim. Arsitekturnya menjadi simbol peradaban seni islam.
Baca Juga: Tren Desain Masjid Minimalis Modern di Seluruh Dunia
Bangunan masjid di seluruh penjuru dunia memang tampak memiliki karakteristik yang sama yaitu identik dengan ukiran kaligrafi, pola geometris, tanaman sulur-sulur, dan bunga.
Salah satu ornamen yang paling melekat pada arsitektur masjid adalah minaret atau menara masjid. Apa saja keistimewaan dari arsitektur menara masjid?
Yuk simak!
Minaret adalah fitur arsitektural yang melekat pada bagian eksterior masjid menyerupai struktur menara, itu mengapa banyak yang menyebutnya sebagai menara masjid.
Minaret berasal dari bahasa Arab yang berarti “suar”. Kata “suar” dalam bahasa Indonesia sendiri memiliki makna sebagai tanda atau isyarat. Lantunan adzan yang terdengar dari atas menara masjid menjadi isyarat untuk mengingatkan umat Islam melaksanakan ibadah.
Kemunculan menara diawali dengan bangunan masjid Agung Damaskus, Suriah. Sebelumnya, bangunan tersebut merupakan basilika atau bangunan romawi pada masa itu.
Terdapat dua buah menara sebagai peninggalan basilica yang digunakan sebagai lonceng dan lampu sebagai penanda pergantian siang dan malam hari.
Khalifah Walid bin Abdul Malik, sebagai pendiri Masjid Agung Damaskus pada akhirnya mempertahankan kedua menara tersebut menjadi bagian dari struktur bangunan masjid.
Bahkan ia juga membangun menara laginya di sisi utara dari pelataran masjid (tepat berada di atas gerbang Al Firdaus).
Hingga satu tahun kemudian tepatnya pada Abad ke- 706M, Khalifah Al-Walid memugar Masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini sebelumnya tidak memiliki menara.
Lalu Khalifah Walid memerintahkan para arsitek untuk membuat menara masjid sebagai tempat muazin atau mengumandangkan adzan.
Saat peradaban Islam semakin menyebar ke seluruh penjuru dunia, begitu pula pembangunan masjid dan menara.
Variasi arsitektural dalam pembangunan menara adalah bukti fisik yang menunjukkan bagaimana agama Islam dan budaya lain disinkronkan saat mereka berinteraksi selama berabad-abad.
Menara masjid memiliki fungsi dan simbolisme religi yang mendalam. Menara menjadi fitur untuk menyerukan Adzan yang berkumandang mengingatkan umat Islam untuk salat.
Salat adalah salah satu dari lima aspek terpenting dalam Islam. Demikian juga, menara adalah salah satu fitur arsitektural yang penting dari bangunan masjid.
Pada masa awal Islam, semasa hidup Nabi Muhammad SAW, adzan dikumandangkan di puncak gedung tertinggi masyarakat yang pembangunannya sengaja dilakukan di dekat masjid.
Pada awalnya, menara masjid dibangun berdiri menyatu dengan struktur bangunan masjid, namun seiring perkembangannya, kini banyak masjid dengan arsitektur menara yang dibangun terpisah dari struktur bangunan masjid.
Ada beberapa bentuk dasar menara masjid yaitu menara klasik, menara silinder, menara spiral, menara variasi, dan menara segi empat. Berikut potret arsitektur menara Masjid di berbagai belahan dunia.
Demikian tentang arsitektur menara masjid yang esensinya menjadi simbol peradaban dan keindahan islam.
Perlu diketahui bahwa proses pembangunan masjid selalu memperhatikan material konstruksi agar mendapatkan hasil yang maksimal.
BLKP menyediakan material baja ringan yang berkualitas tinggi dengan standarisasi SNI, ISO 9001-2015, uji lab ketahanan produk hingga 4 tahun garansi warna serta tersertifikasi TKDN 22 - 34981.
Tertarik dengan produk dan layanan kami? Anda bisa langsung segera klik: Hubungi Kami.