Atap adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam bangunan dari hujan maupun salju. Bentuk atap ada yang datar dan ada yang miring, walaupun datar harus dipikirkan untuk mengalirkan air agar bisa jatuh. Bahan untuk atap bermacam-macam, di antaranya: genteng (keramik, beton), seng bergelombang, asbes, maupun semen cor. Adapula atap genteng metal yang sangat ringan, tahan lama, anti karat dan tahan gempa
Atap logam adalah bahan atap yang dibuat dari logam. Sebagaimana atap dari bahan lain, Atap logam ini digunakan untuk mengatapi rumah atau bangunan. Kelebihan dari Atap logam dibanding genteng beton dan bahan atap lainnya adalah sangat ringan, beratnya hanya 1/10 dari genteng beton. Atap logam ini sangat cocok digunakan di daerah rawan gempa atau yang memiliki tanah gambut (Kalimantan, Sumatera).
Tetapi setelah gempa di Yogyakarta, pandangan masyarakat di pulau Jawa mulai beralih ke Atap logam, dikarenakan apabila terjadi gempa proses pergeseran dari atap logam dapat diminimalisasi sebab antara satu dan lainnya merekat sangat kuat.
Terbukti oleh beberapa bangunan di Yogyakarta yang menggunakan atap logam seperti SDN Winongo dan Gereja Ganjuran yang atap logamnya tidak mengalami kerusakan yang berarti, dibanding menggunakan genteng lainnya.
Karena ringan maka atap dari logam tidak membebani bangunan, juga memiliki warna-warna indah yang tidak mungkin dimiliki genting beton atau yang lainnya.