Atap rumah berbentuk segitiga tidak hanya mudah dijumpai di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Lantas, kenapa bentuk ini bisa sangat populer? Berikut alasannya..
Di belahan dunia manapun, dari kawasan perkotaan hingga daerah pedesaan, atap rumah berbentuk segitiga pasti mudah ditemukan.
Bahkan saking banyaknya digunakan, ketika diminta untuk menggambarkan rumah, hampir semua orang membayangkan rumah dengan bentuk atap segitiga.
Baca Juga : Ingin Pakai Atap dari Baja Ringan? Baca Ini Dulu Sebelum Beli!
Padahal seperti yang diketahui, ada banyak sekali jenis gaya atap rumah. Dari yang datar, bergaya castle, hingga kubah. Tidak terbatas pada bentuk segitiga saja.
Lalu apa alasan dari atap rumah berbentuk segitiga? Ini dia pembahasan lengkapnya:
Alasan yang paling utama dari atap rumah berbentuk segitiga adalah kemampuannya membuang air hujan yang turun.
Meskipun hanya memiliki dua iklim, cuaca Indonesia nyatanya cukup ekstrim. Debit hujan yang turun bisa sangat deras. Sehingga kemampuan membuang air yang efektif sangat diperlukan untuk atap di Indonesia.
Dengan atap miring, risiko kebocoran atau rembesan air yang membuat tembok basah bisa sangat diminimalisir.
Resiko membuat genangan di atap juga bisa jauh berkurang dibanding menggunakan atap yang datar atau terlalu landai.
Karena dengan kemiringan yang tepat, sampah-sampah seperti dedaunan, debu, dan benda lainnya yang menimpa atap akan terjatuh dengan mudah dari atap.
Di luar negeri, atap miring lebih dibutuhkan karena iklimnya menuntut rumah mampu membuang timbunan salju yang berisiko membebani rumah dan membuatnya roboh.
Tahukah Anda? bahwa rumah-rumah zaman dulu, ketika material atap masih menggunakan daun, bentuk atapnya sudah segitiga. Ini karena bentuk segitiga sangat mudah untuk dibuat.
Atap segitiga praktisnya hanyalah dua buah penampang yang besar, kemudian disatukan dan menjadi satu kesatuan yang utuh. Ini desain yang sangat sederhana dan juga efisien.
Secara matematika pun, atap segitiga hanya butuh teorema Pythagoras, tidak terlalu rumit.
Masih berhubungan dengan mudahnya instalasi atap segitiga, keunggulan lain yang ditawarkan adalah biayanya yang rendah.
Atap segitiga tidak memerlukan banyak bahan baku dalam pembuatannya. Tidak memerlukan lapisan waterproof, tidak perlu kerangka yang banyak, dan lain sebagainya.
Lalu, karena mudah dan cepat dalam pembangunannya, Anda tidak memerlukan pekerja yang ahli dalam merencanakan pembuatan atap rumah Anda. Singkatnya masa pengerjaan juga membantu Anda menekan biaya yang keluar.
Lalu, karena atap segitiga merupakan atap yang banyak digunakan di Indonesia, segala kebutuhan Anda pastinya sudah tersedia dalam skala besar dan pastinya mampu menekan biaya produksi dan menjadikan harganya lebih terjangkau.
Ketika atap ditutup dengan plafon, ruangan antara atap dengan plafon yang biasa disebut loteng bisa punya banyak fungsi.
Misalnya, dimanfaatkan sebagai gudang untuk penyimpanan barang-barang yang mungkin sangat jarang Anda gunakan atau benda-benda yang tidak ingin dijangkau dengan mudah oleh anak-anak.
Pada beberapa negara yang beriklim dingin, loteng bahkan bisa digunakan sebagai kamar tidur.
Ruangan loteng juga bisa mengisolasi panasnya udara luar dengan memerangkapnya. Sehingga udara panas atau paparan matahari tidak bersentuhan langsung dengan udara di dalam ruangan dan menjadikan rumah lebih sejuk.
Sekian pembahasan tentang alasan atap rumah berbentuk segitiga. Dengan banyak keunggulannya, maka bisa dimengerti kenapa atap segitiga banyak digunakan di rumah dari berbagai belahan dunia.
Untuk Anda yang ingin memperoleh material dengan kualitas terbaik, khususnya untuk atap rumah idaman Anda, pastikan Anda memilih BLKP sebagai tempat utama dalam pemenuhan kebutuhan material konstruksi Anda.