Apakah logam aluminium tahan karat dan awet? Pertanyaan ini sering muncul ketika membicarakan keandalan dan daya tahan material dalam berbagai aplikasi. Aluminium, dengan berbagai kegunaannya mulai dari konstruksi hingga peralatan rumah tangga, sering dianggap sebagai alternatif yang tahan lama dan mudah dipelihara.
Namun, apakah benar aluminium bebas dari risiko karat dan mampu bertahan dalam jangka panjang? Untuk menjawab pertanyaan ini, perlu memahami sifat dasar aluminium dan bagaimana ia berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Aluminium sering dianggap sebagai alternatif yang lebih terjangkau dan ringan dibandingkan stainless steel dan baja ringan. Dengan tampilan warna perak mengkilap dan mudah ditempa, aluminium memberikan kesan modern dan elegan sehingga banyak diimplementasikan pada berbagai industri, mulai dari peralatan rumah tangga, industri penerbangan, hingga otomotif.
Tidak hanya itu, aluminium juga terkenal dengan fleksibilitasnya yang bisa diubah ke dalam berbagai bentuk dan ukuran, serta kemampuannya untuk didaur ulang. Hal ini menjadikan aluminium pilihan yang ramah lingkungan dan ekonomis.
Di alam, aluminium sendiri ditemukan dalam bentuk bijih yang biasa disebut bauksit dan menjadi salah satu logam paling ringan di dunia. Beberapa kelebihan dari aluminium yakni:
Ketahanan terhadap korosi
Ringan
Tidak memerlukan perawatan mahal
Dapat didaur ulang
Tidak mudah terbakar.
Meskipun terkenal efisien dan ringan, kekuatan aluminium tidak sebanding dengan baja. Oleh karena itu, dalam aplikasi yang membutuhkan daya tahan dan kekuatan tinggi, baja masih menjadi pilihan yang lebih baik. Aluminium lebih cocok untuk aplikasi yang membutuhkan mobilitas dan ketahanan terhadap karat dengan biaya yang lebih rendah.
Baca juga: Jenis Bahan Metal yang Digunakan untuk Furniture
Jawaban singkatnya aluminium tidak berkarat. Namun, aluminium bisa mengalami korosi. Korosi sendiri merupakan proses pengikisan logam akibat reaksi kimia. Reaksi kimia ini biasa terjadi jika aluminium yang terkena air dan oksigen atau biasa disebut oksidasi.
Proses oksidasi aluminium menghasilkan lapisan tipis dan keras yang melindungi logam dari korosi lebih lanjut. Lapisan aluminium oksida muncul sebagai bubuk putih atau abu-abu kusam yang mengeras, menciptakan pelindung.
Proses ini menghentikan kerusakan lebih lanjut kecuali lapisan aluminium oksida dihilangkan. Tidak seperti karat yang terkelupas dan berwarna oranye, oksidasi aluminium tidak mudah terkelupas dari permukaannya.
Korosi yang terjadi secara terus menerus membuat baja dapat terkikis habis. Oksidasi aluminium bisa terjadi dengan kecepatan yang berbeda-beda tergantung pada jenis aluminium, lapisan akhir, dan lingkungan sekitarnya.
Karat adalah masalah umum yang terjadi pada berbagai benda logam, termasuk besi dan aluminium. Faktor-faktor utama yang menyebabkan karat adalah oksigen dan uap air. Meskipun aluminium tidak berkarat seperti besi, ia tetap bisa mengalami korosi. Berikut adalah beberapa cara untuk memperlambat terjadinya karat pada aluminium.
Sumber: Google
Perlindungan mekanis bertujuan untuk mencegah permukaan logam bersentuhan langsung dengan uap air dan oksigen di udara. Ada beberapa metode yang bisa digunakan, seperti melumuri logam dengan oli, melakukan pengecatan, membungkus logam dengan plastik, atau melapisi logam dengan seng.
Sumber: Google
Perlindungan elektrokimia, juga dikenal sebagai perlindungan katodik atau pengorbanan anoda (anodising), adalah metode di mana logam aluminium dihubungkan dengan logam pelindung yang memiliki nilai potensial elektroda standar lebih rendah.
Logam pelindung, seperti magnesium, ditanam dalam air atau tanah di dekat aluminium yang ingin dilindungi. Metode ini sering digunakan untuk melindungi pipa air, baling-baling kapal, dan berbagai aplikasi lainnya.
Biasanya aluminium selalu disandingkan dengan stainless steel sebagai material untuk proyek konstruksi Anda. Kedua material ini memiliki keunikan dan keunggulan masing-masing yang menjadikannya pilihan yang baik untuk berbagai aplikasi.
Stainless steel terkenal karena ketahanan korosinya yang luar biasa. Terbuat dari campuran besi, kromium, dan nikel. Stainless steel memiliki lapisan oksida kromium yang apabila terkena uap air dan oksigen, lapisan ini akan melindunginya dari karat.
Sifat stainless steel yang ideal ini cocok untuk diaplikasikan pada keperluan yang membutuhkan daya tahan tinggi terhadap korosi, seperti peralatan dapur, struktur arsitektur, dan lingkungan industri kimia serta petrokimia.
Aluminium dikenal karena sifatnya yang ringan, juga memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi. Meskipun tidak sekuat stainless steel, aluminium membentuk lapisan oksida saat terpapar udara, yang melindunginya dari karat.
Karena alasan itulah, aluminium dijadikan pilihan untuk diaplikasikan pada sektor konstruksi, penerbangan, dan transportasi. Keunggulan aluminium dalam mengurangi berat sangat penting untuk aplikasi seperti pembuatan pesawat dan otomotif, di mana pengurangan berat adalah faktor kunci.
Aluminium juga memiliki rasio kekuatan terhadap berat yang sangat baik, namun sering memerlukan perlakuan tambahan seperti pengecatan atau anodisasi untuk mencapai karakteristik yang diinginkan.
Di sisi lain, stainless steel sering kali sudah memiliki sifat-sifat yang diperlukan tanpa perlu perlakuan tambahan, membuatnya lebih cocok untuk proyek-proyek yang membutuhkan ketahanan berat dan panas tinggi.
Dengan mempertimbangkan kebutuhan spesifik proyek Anda, baik aluminium maupun stainless steel bisa menjadi pilihan yang tepat. Aluminium adalah pilihan terbaik jika Anda membutuhkan material yang ringan dan tahan korosi, sementara stainless steel lebih cocok untuk aplikasi yang memerlukan kekuatan tinggi dan ketahanan korosi tanpa perawatan tambahan.
Baca juga: Memahami Penyebab Korosi dan Karat serta Perbedaan Antara Korosi dan Karat
Dari penjelasan artikel di atas, aluminium menjadi pilihan yang populer karena sifatnya yang fleksibel, ringan dan tahan terhadap korosi. Namun, dalam aplikasi yang membutuhkan kekuatan tinggi, baja ringan tetap menjadi pilihan yang lebih unggul.
Untuk memperoleh material berkualitas, BLKP sebagai manufaktur baja ringan menawarkan berbagai produk baja ringan berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.
Dari segi kualitas, BLKP juga telah bersertifikasi SNI 8399:2017, ISO 9001-2015, dan lulus berbagai uji yang semakin menjamin mutunya. Tertarik membelinya? Hubungi Tim BLKP untuk informasi lebih lanjut!