Hallo Sobat BLKP! Apa kabar? Pada kesempatan kali ini, BLKP akan membahas pentingnya pondasi dalam bangunan rumah dan bagaimana mengatasi masalah amblasnya pondasi. Coba mulai perhatikan posisi pondasi rumah Anda, apabila mulai merasa ketinggian rumah menurun atau mengalami perubahan posisi dari tinggi awal, Anda harus waspada dan hati-hati.
Pondasi merupakan elemen utama dalam struktur bangunan yang memiliki peran krusial. Bangunan yang kokoh dimulai dari pondasi yang baik. Sayangnya, beberapa rumah mengalami masalah pondasi yang amblas, yang seringkali disebabkan oleh kondisi tanah, masalah lingkungan, atau lokasi pembangunan. Dalam artikel ini, BLKP akan menjelaskan mengenai penyebab dan solusi saat pondasi rumah amblas.
Sumber: thiscobhouse.com
Apa sih sebenarnya pondasi itu? Pondasi adalah bagian dari konstruksi bawah rumah yang berada di bawah tanah. Tugas utamanya adalah menopang beban bangunan. Tanpa pondasi yang kuat, rumah dapat menjadi tidak stabil. Oleh karena itu, perencanaan dan perhitungan pondasi sangatlah penting, termasuk pemahaman akan kondisi tanah melalui investigasi tanah (soil investigation).
Tanah dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yakni stabil dan tidak stabil. Tanah dikatakan stabil jika tidak mengalami perubahan yang signifikan antara musim kemarau dan musim hujan. Jika menemui tanah yang tidak stabil, perlu dilakukan perbaikan sebelum membangun pondasi.
Singkatnya, semakin besar beban bangunan, semakin besar pula lebar dasar pondasi yang perlu untuk dibuat. Jangan lupa, pondasi harus diletakkan pada tanah yang keras dan padat. Proses galian tanah juga harus hati-hati agar tanah tidak terusik dan kehilangan daya dukungnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan pondasi meliputi lebar dasar pondasi yang memadai, menghindari pemakaian pondasi sebagian di tanah keras dan sebagian di tanah lembek, memasang pondasi di bawah seluruh dinding dan kolom pendukung, penggunaan pondasi setempat yang dirangkai dengan balok pengikat, serta penggunaan bahan pondasi yang tahan lama dan kuat menahan gaya desak.
Dari keretakan pada struktur tanah hingga pengaruh kendaraan berat dan lokasi rumah, mari kita telaah dengan lebih mendalam penyebab-penyebab yang dapat menyebabkan penurunan pada pondasi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang permasalahan ini, kita dapat mempersiapkan tindakan pencegahan dan solusi yang tepat untuk menjaga integritas pondasi bangunan. Berikut beberapa penyebab terjadinya penurunan pondasi, yakni:
Terjadi keretakan pada pondasi merupakan masalah umum pada bangunan. Biasanya pondasi yang retak terjadi di lokasi pinggiran tebing atau tanah dengan kestabilan rendah. Hal ini disebabkan karena permukaan tanah yang tidak stabil. Masalah ini terkadang sulit terlihat karena tertutup oleh perabotan atau karpet di lantai.
Pondasi dapat mengalami kebocoran karena tingkat kelembaban tinggi pada tanah. Kelembaban yang tinggi menyebabkan rembesan air pada pondasi atau lantai, yang dapat merusak pondasi secara bertahap.
Permukaan tanah yang tidak rata atau mengembang bisa terjadi karena adanya tekanan. Bisa karena air atau hewan dalam tanah, atau hal yang paling sering terjadi yakni karena perubahan temperatur yang sebelumnya tidak diperhitungkan. Jika dibiarkan begitu saja, maka ubin akan retak dan merusak pondasi.
Kondisi tanah yang tidak stabil bisa terjadi karena aktivitas kendaraan besar yang lalu Lalang di sekitar rumah. Posisi ini memang tidak menguntungkan untuk pembangunan, karena akan mempengaruhi bentuk dan struktur tanah. Jelas akan mempengaruhi kondisi pondasi rumah.
Pondasi tanah sering mengalami penurunan atau hilang pada kawasan pinggir tebing, pegunungan, atau pantai. Kondisi ini perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan keruntuhan rumah sewaktu-waktu.
Penurunan pondasi harus dievaluasi dengan hati-hati untuk berbagai konstruksi, termasuk bangunan, jembatan, dan menara. Dua jenis utama penurunan, yaitu penurunan seketika dan konsolidasi, dapat terjadi karena berbagai faktor seperti kadar air tanah, kondisi tanah, dan gempa bumi.
Baca juga: Jangan Asal! 9 Pondasi yang Tepat Untuk Rumah 2 Lantai
Sumber: canmonroig.com
Pondasi yang mengalami penurunan dapat membawa konsekuensi serius terhadap integritas struktural dan keamanan bangunan. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi akibat penurunan pondasi.
Penurunan pondasi dapat menyebabkan keretakan dan retak pada dinding bangunan. Seiring berjalannya waktu, keretakan ini dapat memperluas dan merusak integritas struktural dinding. Keberlangsungan penurunan dapat mengakibatkan kerusakan yang semakin parah, bahkan hingga merobohkan sebagian atau seluruh dinding.
Penurunan pondasi yang signifikan dapat menciptakan ketidakstabilan pada lantai bangunan. Hal ini dapat mengakibatkan pecah, retak, atau bahkan perubahan bentuk seperti gelombang pada permukaan lantai. Kerusakan pada lantai bukan hanya masalah estetika, tetapi juga dapat menjadi ancaman terhadap keselamatan penghuni.
Penurunan pondasi memberikan tekanan ekstra pada struktur di atasnya, termasuk atap dan komponen lainnya. Akibatnya, atap dapat mengalami penurunan yang menyebabkan kemungkinan kebocoran atau ketidaksempurnaan pada susunan atap. Selain itu, komponen bangunan seperti balok, kolom, atau ornament lainnya juga dapat mengalami deformasi atau kerusakan serius. Jika tidak ditangani dengan cepat, hal ini dapat mengancam keamanan dan kestabilan keseluruhan bangunan.
Dalam rangka menanggulangi masalah penurunan pondasi yang dapat berpotensi merusak struktur bangunan, berbagai metode perbaikan tanah telah dikembangkan untuk memastikan kestabilan dan keamanan konstruksi. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai beberapa cara memodifikasi tanah yang dapat diterapkan:
Prosedur ini melibatkan penggunaan teknik pemadatan, seperti penggilasan atau penggetaran, untuk meningkatkan kerapatan tanah. Pemampatan bertujuan mengurangi kecenderungan penurunan pondasi dan memperkuat daya dukung tanah di sekitar konstruksi.
Pendekatan ini melibatkan penataan beban pada tanah sebelum konstruksi dimulai. Perencanaan pembebanan yang cermat membantu mengurangi risiko penurunan pondasi dengan memperhitungkan beban yang akan diterima tanah.
Sistem drainase yang efektif menjadi kunci untuk mengelola tingkat kelembaban tanah. Melalui pembuatan drainase yang baik, air tanah dapat dikendalikan dengan lebih baik, mengurangi risiko retakan akibat kelembaban yang berlebihan dan tekanan pada pondasi.
Padatkan tanah dan tambahkan bahan bangunan yang bisa memperkuat tanah. Setelah padat, gunakan pasir dengan ukuran yang tepat pada ketinggian pondasi dan gunakan air untuk mengunci kepadatan pasir. Pemadatan tanah menggunakan alat penggetar merupakan teknik yang efektif untuk meningkatkan kerapatan tanah di sekitar pondasi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan penurunan lebih lanjut.
Metode ini melibatkan penyuntikan campuran bahan pengikat ke dalam tanah. Proses ini meningkatkan kekuatan tanah dan meningkatkan daya dukungnya, mengurangi risiko penurunan pondasi.
Stabilisasi kimia merupakan proses memodifikasi tanah untuk mengatasi pondasi amblas, dimana bahan kimia tertentu ditambahkan ke dalam material tanah. Hal ini bertujuan menciptakan reaksi kimia antara tanah dan bahan tambahan, menghasilkan material baru dengan sifat teknik yang lebih unggul. Dengan menggunakan bahan kimia khusus, tanah dapat diperkuat dan distabilisasi untuk meningkatkan ketahanannya terhadap penurunan pondasi.
Penggunaan material geotekstil, yang ditempatkan di bawah pondasi, dapat meningkatkan daya dukung dan meredam efek penurunan pada tanah yang cenderung tidak stabil. Material ini membantu menciptakan lapisan dukungan tambahan di bawah pondasi.
Tetapkan lokasi pondasi yang amblas, kemudian bersihkan. Lihat permukaan tanahnya, karena biasanya pondasi yang rusak memiliki permukaan tanah yang lembek dan umumnya terletak di ujung jurang. Survei tempat adalah hal yang penting.
Baca juga: Penjelasan Tentang Sloof Sebagai Struktur Penting dalam Membangun Rumah
Pondasi yang mengalami penurunan dapat menyebabkan kerusakan seperti retakan pada dinding, pecah atau retak pada lantai, dan penurunan pada atap dan komponen bangunan lainnya. Untuk menanggulangi masalah ini, beberapa metode perbaikan tanah dapat diterapkan, seperti pemampatan, pra pembebanan, pembuatan drainase, pemadatan dengan alat penggetar, pengadukan encer, stabilisasi kimia, dan penggunaan geo-tekstil.
Dengan pemahaman ini, diharapkan pembaca dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk menjaga kestabilan dan keamanan pondasi rumah mereka. Semoga informasi ini bermanfaat ya!
Semakin kokoh dengan produk terbaik dari BLKP. Gunakan produk baja ringan dengan mutu terjamin dan kualitas terbaik, untuk struktur rumah terbaik dan aman bagi setiap anggota keluarga. BLKP siap membantu dengan menghadirkan produk baja ringan yang bermutu tinggi dengan standarisasi SNI dan ISO 9001-2015. Hubungi Tim BLKP untuk informasi lebih lanjut.