Pesatnya dunia konstruksi menuntut semua bahan bangunan semakin berkualitas dan terstandar. Salah satu caranya adalah dengan slump test beton. Apakah itu dan kenapa itu penting?
Beton adalah salah satu bahan bangunan yang dibuat dari pencampuran semen, pasir, air, serta agregat kasar atau biasa disebut batu pecah. Pencampuran bahan ini bertujuan menjadikan beton sangat keras dan kuat ketika memadat. Dibuat dengan proses pencampuran, maka perencanaan campuran beton sangat berpengaruh dalam mutu beton.
Untuk mengetes mutu dan kualitas beton, salah satu cara yang paling mudah dan umum digunakan dalam dunia konstruksi adalah slump test beton.
Karena Beton dibuat dengan pencampuran, maka komposisi sangat menentukan bagus tidaknya beton. Campuran atau komposisi yang salah berakibat beton jadi sangat buruk dan tidak ideal untuk digunakan. Selain itu, dalam konstruksi berskala besar, seringkali beton menggunakan jasa pihak ketiga yang diangkut menggunakan mobil ke tempat pengerjaan.
Lamanya proses pengantaran ini juga bisa mempengaruhi kualitas beton yang mungkin bagus saat akan dikirimkan, namun kualitas menurun selama perjalanan. Pada kedua kasus itulah slump test beton akan dilakukan. slump test adalah sebuah cara untuk mengetahui, sekaligus menentukan konsistensi atau tingkat kualitas campuran beton.
Secara praktis fungsi slump test yang utama adalah mengukur workabilitas dari beton yang sudah dibuat dan akan digunakan. Beberapa sifat beton yang baik diantaranya Beton harus mempunyai workabilitas (kemudahan pengerjaan beton) yang tinggi.
Beberapa faktor yang menunjukkan workabilitas tinggi di antara lain:
Ratanya campuran adukan (homogeneity)
Tingkat Kelekatan adukan (cohesiveness)
Kemampuan campuran beton mengalir (flowability)
Ketahanan campuran beton dari segi kerataan dan kelekatan jika dipindah dengan alat angkut (mobility)
Campuran memiliki kondisi plastis (plasticity)
Sebelum membahas detail pembuatan slump test beton, berikut alat dan bahan untuk melakukan slump test beton, antara lain:

Sumber: Google
Kerucut Abrams adalah sebutan umum untuk alat uji yang didasarkan panduan cara uji. Sesuai namanya, Alat uji slump test berupa sebuah cetakan berbentuk kerucut yang terbuat dari bahan logam serta tidak lengket dan tidak bereaksi dengan pasta semen.
Detailnya sebagai berikut,
Kerucut dengan bagian atas dan bawah terbuka
Diameter atas 102 mm
Diameter bawah 203 mm
Tinggi 305 mm
Tebal cetakan minimal 1,5 mm
Batang penusuk dimandatkan berupa suatu batang baja yang lurus dengan penampang lingkaran berdiameter 16 mm dan panjang sekitar 600 mm. Lalu memiliki salah satu atau kedua ujungnya berbentuk bulat setengah bola dengan diameter 16 mm.
Untuk alas, tidak ada aturan besaran tertentu, hanya saja harus datar, kaku, dan tidak menyerap air.
Baca juga: Mudah! Ikuti Cara Pasang Flashing untuk Atap Rumah Anda

Sumber: Google
Sebenarnya, untuk melakukan slump test beton sangat mudah, mengutip dari SNI 1972-2008 tentang cara uji slump beton. Berikut cara kerja dari slump test beton ialah:
Kerucut Abrams (cetakan) dibasahi dan ditempatkan di atas alas yang sudah disediakan.
Cetakan kemudian diisi sebanyak 3 kali, masing-masing sekitar 1/3 volume cetakan dan dipadatkan dengan batang penusuk sebanyak 25 kali secara merata dan menembus ke lapis sebelumnya/di bawahnya tanpa menyentuh dasar cetakan
Lapis terakhir dilebihkan pengisiannya, setelah dipadatkan lalu diratakan dengan menggelindingkan batang penusuk di atas permukaan cetakan
Segera setelah permukaan atas beton diratakan, cetakan diangkat dengan kecepatan 3-7 detik, diangkat lurus vertikal. Sama sekali tidak boleh diputar atau gerakan menggeser ke samping selama mengangkat kerucut
Setelah cetakan diangkat, Letakkan cetakan di samping beton yang diuji dan ukur nilai penurunan permukaan atas beton pada posisi titik tengah permukaan atasnya.
Hasil pengukuran selisih keruntuhan campuran beton dengan cetakan dikategorikan berdasarkan akan digunakan pada struktur apa beton tersebut. Berikut tabel rekomendasinya sebagai berikut

Sumber: Google
Baca juga: Tips Memilih Kontraktor Bangunan yang Sesuai dan Menghindari Kontraktor Nakal
Sekian artikel tentang slump test beton dan hal-hal yang bisa membantu anda untuk mengetahui kualitas beton. Slump test umum digunakan pada kegiatan konstruksi karena mudah dilakukan oleh siapa saja dan sangat terstandar.
Untuk lebih memastikan beton lebih terstandar dan berkualitas untuk bangunan Anda, Anda bisa menggunakan campuran beton dari sobute.
Untuk Anda yang sedang mencari baja ringan dalam memenuhi kebutuhan pembangunan, gunakan produk BLKP. Telah bersertifikasi SNI 8399:2017, ISO 9001-2015, RINA, dan lulus berbagai uji lab. Hubungi Tim BLKP sekarang untuk informasi lebih lanjut.