PT. BLKP berpartisipasi dalam Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang diadakan di Hotel Bidakara yang berlangsung pada tanggal 28 – 30 Januari 2020. Dengan membahas berbagai hal yang berkaitan dengan jasa konstruksi, terutama terkait dengan perizinan usaha jasa konstruksi di daerah.
Dalam Rapimnas Gapensi ini banyak di hadiri tokoh Pemerintahan dan dari beberapa Asosiasi. Seperti Bapak Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta, Bapak Agus Gumiwang Menteri Perindustrian, Ibu Airin Rachmi Dian Walikota Tangerang Selatan , Bapak Abdullah Azwar Bupati Banyuwangi, Bapak Sandiaga Uno.
Dan juga asosiasi yang berpartisipasi ARI (Aliansi Rebar Indonesia), APJEBI (Asosiasi Pabrikan Jembatan Baja Indonesia), ASPATINDO (Asosiasi Pabrikan Tower Indonesia).
APBINDO (Asosiasi Pabrikan Baja Indonesia), ARFI (Asosiasi Roll Former Indonesia), IISIA (Indonesian Iron Dan Steel Industry Association), ASI (Asosiasi Semen Indonesia), HINABI (Himpunan Industri Alat Berat Indonesia), AP3I (Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia), API (Asosiasi Pengembang Indonesia, ASAKI (Asosiasi Aneka Keramik Indonesia), Asosiasi Pengembang Aspal Buton Indonesia (ASPABI) dan lain-lain.
Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) terus mendorong pengembangan industri konstruksi yang murni produk dalam negeri. Upaya ini merupakan salah satu bentuk komitmen Gapensi sebagaimana amanat Presiden Jokowi untuk mengembangkan industri dalam negeri.
Dalam Seminar Nasional Gapensi yang mengangkat tema 'Strategis Pembangunan Industri Nasional Untuk Kemandirian Industri Konstruksi Nasional", Asosiasi Roll Former Indonesia (ARFI) juga ikut menyoroti upaya ini. Apalagi saat ini Indonesia tengah dibanjiri produk konstruksi dari luar negeri. Salah satunya adalah produk konstruksi berupa baja ringan impor.
Sementara itu, terkait dengan SNI Baja Ringan, ia juga mengungkapkan bahwa saat ini pola perdagangan sudah sangat terbuka. Namun pemerintah seharusnya tetap membantu dengan memastikan bahwa pengusaha-pengusaha nasional mendapatkan akses terhadap teknologi terkini dan standarisasi.
Ketua Umum Asosiasi Roll Former Indonesia (ARFI), Stephanus Koeswandi mengatakan, penggunaan rangka atap baja ringan di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat beberapa tahun belakangan ini. Namun banyak konsumen belum paham bahwa konstruksi rangka atap baja ringan memiliki aturan-aturan struktur dalam pemasangannya.
Sebagai informasi, saat ini PT.BLKP juga sudah memberlakukan SNI untuk baja ringan, yaitu SNI 4096:2007 (SNI Bahan Baku) dan SNI 8399:2017 untuk SNI Profil Baja Ringan. Namun dalam penerapannya, penggunaan baja ringan ber-SNI dalam konstruksi belum diwajibkan.