Saat ini material baja ringan menjadi produk populer dan banyak digunakan masyarakat untuk membuat rangka atap bangunan. Hal ini dikarenakan material baja ringan memiliki banyak keunggulan dibandingkan material lainnya, seperti, pemasangan yang mudah, cepat, ringan, tahan karat dan rayap serta harga yang lebih ekonomis. Secara kekuatan, baja ringan tak bisa dipandang sebelah mata. Walaupun ringan, rangka atap baja ringan memiliki kekuatan tegangan tarik (tensile strength) yang tinggi yaitu sekitar 550 Mpa. Hal ini membuat rangka atap baja ringan mampu menahan keruntuhan dan menjaga kestabilan bangunan. Namun, disatu sisi sering kali kita mendengar permasalahan utama dari baja ringan yaitu korosi atau proses pengaratan.
Korosi adalah peristiwa perusakan logam yang terjadi karena reaksi kimia antara logam dengan zat - zat di lingkungannya membentuk senyawa yang tak dikehendaki. Hal ini merupakan masalah utama yang menyerang material logam, termasuk baja ringan. Meski dilapisi zat anti karat, bukan berarti baja ringan ini terbebas dari korosi. Lantas, apa penyebab baja ringan mudah berkarat? Berikut hal – hal yang dapat memicu terjadinya karat pada baja ringan:
- Tergores Alat Kerja
Ketika terdapat goresan pada baja, maka otomatis baja tersebut akan berhubungan langsung dengan oksigen. Proses oksidasi antara oksigen dan zat kimia baja itulah yang kemudian menimbulkan karat. Ketika terjadi kerusakan akibat bekas sambungan yang terbuka atau salah potong, sebaiknya cepat lakukan pelapisan ulang baja ringan menggunakan cat anti karat. Untuk pencegahan lebih lanjut, kurangi kesalahan dalam memasang baja ringan agar tidak menimbulkan banyak goresan di permukaan baja ringan.
- Larutan Asam
Cairan atau larutan bersifat asam sangatlah reaktif ketika bersinggungan dengan permukaan baja ringan. Jika itu terjadi maka coating atau lapisan antikarat pada baja ringan akan mengelupas dan mampu menimbulkan karat. Pada umumnya, larutan asam terdapat pada produk – produk pembersih lantai ataupun keramik. Oleh sebab itu, baja ringan harus berada di tempat yang jauh dari keberadaan larutan tersebut.
- Hujan dan Panas
Pada dasarnya, baja ringan bukanlah material eksterior dan tidak diciptakan untuk tahan terpaan hujan dan panas secara masif. Terpaan cuaca di Indonesia yang kerap tak menentu cepat atau lambat dapat menggerus daya tahan lapisan antikarat di baja ringan. Imbasnya, proses korosi akan lebih cepat terjadi dari garansi yang diberikan. Untuk upaya pencegahan, baja ringan sebaiknya ditempatkan di dalam ruang tertutup yang terhindar dari sinar matahari dan hujan serta jangan melakukan pemasangan baja ringan ketika musim hujan.
- Air Semen
Hindari baja ringan dari adonan semen. Pasalnya, air semen yang menempel pada permukaan baja ringan bisa menghasilkan reaksi kimia sehingga berpotensi merusak lapisan antikarat pada baja ringan. Hal itu bakal cepat terjadi di permukaan baja ringan yang lapisan antikaratnya berjenis Zinc (galvanis). Hal yang mesti dilakukan adalah melindungi baja ringan dari proses pembetonan atau adukan semen. Hindari juga pengaplikasian adonan semen untuk karpus atau genteng nok langsung di atas rangka baja ringan dan buatlah lapisan kedap air sebagai pembatas untuk hal tersebut.
Jadi, mulai sekarang perhatikan pemasangan rangka baja ringan dan hindari berbagai hal diatas agar atap bangunan kamu lebih kuat dan tahan lama. Untuk informasi lengkap mengenai produk - produk rangka atap baja ringan berkualitas dan ber-SNI, kamu bisa masuk ke halaman produk di website ini.
Sumber: Google