Sumatera Utara memiliki rumah adat yang bernama Rumah Bolon, bangunan besar dengan konstruksi unik dan sarat makna.
Indonesia adalah negara dengan beragam suku, ras, dan agama, salah satunya Suku Batak yang berasal dari pulau Sumatera Utara. Suku yang satu menjadi salah satu yang populer di Indonesia.
Baca Juga: 3 Rumah Adat dari Baja Ringan, Inspirasi Hunian Modern
Keunikan dari bahasa, baju adat, alat musik hingga tradisinya sangat menarik untuk dibahas. Termasuk soal rumah adatnya, Rumah adat Bolon.
Lalu, seperti apa sebenarnya Rumah Bolon? yuk kita kulik sejarah, filosofi dan ciri khas menariknya.

id.pinterest.com
Awalnya rumah adat ini melambangkan status sosial dan menjadi tempat tinggal para raja-raja atau golongan atas.
Raja yang tinggal di dalamnya terdiri dari jenis suku Batak, yakni Raja Bakkaraja, Raondop, Karel Tanjung, Rajaulann, Nagaraja, Rahalim, Ranjinman, Baringin, Batiran, Mogam, Hormabulan, Atian dan Bonabatu, bersama istri dan para pembantunya.
Ya, seperti yang kita ketahui, suku Batak sendiri terdiri dari Batak Toba, Simalungun, Pakpak, mandailing, Karo, Angkola. Jadi, bentuk dan struktur rumah adat juga berbeda-beda.
Ukiran atau ornamen dalam rumah khas Batak disebut Gorga, yang dulunya dipercaya sebagai penangkal makhluk jahat atau bahaya dan penyakit yang menyerang.
Ukiran gorga ada di bagian dinding, pintu hingga jendela rumah. Ada beberapa bentuk yang ditampilkan seperti ular, kerbau hingga cicak dengan makna tersendiri.
Gorga ukiran ular dihubungkan sesuai keyakinan masyarakat dulu. Dimana, jika rumah dimasuki ular, maka hunian akan mendapatkan berkat yang banyak.
Gorga bentuk cicak sendiri mengandung makna jika orang Batak selalu dapat bertahan hidup, walau di tanah perantauan dan jauh dari keluarga. Orang Batak juga bisa menjalin hubungan baik yang kuat dan tidak terputus dengan sesama sukunya, walau di tempat suku lain.
Untuk bentuk gorga kerbau menjadi rasa syukur dan terima kasih atas tenaga kerbau dalam membantu manusia bekerja di sawah.
Ukiran di Rumah Bolon ini juga tidak hanya menambah estetik rumah, Gorga juga disimbolkan sebagai lambang keyakinan manusia terhadap Tuhan Mulajadi Nabolon atau Tuhan yang maha besar.
Gaya arsitektur rumah adat ini khas pada desain atapnya yang mirip pelana kuda. Memiliki sudut yang tinggi dengan sudut kecil, semakin menarik dengan ukiran gorga yang khas.
Atap rumah adat ini tak hanya indah namun juga memiliki filosofi, dimana penduduk Batak meyakini bentuk atap dapat memberikan berkat pada keturunan pemilik rumah dan menjadi orang yang berhasil.
Bahan bangunan atau material yang digunakan untuk membangun rumah adat Batak ini, terdiri dari Kayu, Ijuk, Tali dan Bebatuan.
Kayu digunakan untuk dinding, penyangga bangunan hingga bagian lantainya. Untuk bahan ijuk dipakai sebagai penutup atap yang ternyata dapat memberikan suasana sejuk di dalam rumah.
Tali sendiri menjadi pengganti paku untuk merekatkan bagian-bagian rumah. Sementara untuk batu, menjadi pondasi alami bagi bangunannya.
Senada dengan bentuk dinding, pintu di rumah Bolon juga dibangun agak masuk ke dalam. Biasanya dengan tinggi sekitar 1,5 m dengan lebar sekitar 80 cm. Akan banyak ukiran gorga di pintu dan sekitarnya.
Masuk ke rumah panggung ini, tentunya membutuhkan bantuan tangga.
Konstruksi panggung dengan bentuk persegi panjang dan atap tinggi juga dimaknai sebagai seekor kerbau yang berdiri dan menjadi lambang hewan ternak yang dijaga di kalangan masyarakat Suku Batak, karena membantu pekerjaan penduduk setempat.
Dekorasi di bagian dalam rumah Bolon dulunya dipenuhi tengkorak kerbau yang menjadi hiasan dan furnitur rumah. Jumlah tengkorak kepala kerbau juga menjadi lambang kejayaan pemilik rumah.
Semakin banyak, maka semakin kaya yang mendiaminya.
id.pinterest.com
Berikut beberapa bagian ruangan dengan fungsinya :
Berfungsi sebagai ruang khusus untuk kepala keluarga dan berada di sudut kanan rumah.
Menjadi ruang khusus untuk anak perempuan yang berada di bagian kiri rumah yang berhadapan dengan Ruang Jabu Bong.
Jika sebelumnya untuk anak perempuan, ini untuk ruangan khusus laki-laki yang sudah menikah dan berada di depan sudut kiri rumah.
Ruangan ini bisa dibilang sebagai ruang tamu yang berada di sebelah Ruang Jabu Suhat.
Ruangan ini menjadi ruang keluarga dengan ukuran yang paling besar diantara ruangan lainnya.
Ruangan ini merupakan ruangan kosong di bawah rumah dan menjadi kandang hewan peliharaan atau tempat penyimpanan bahan makanan.
Jadi, Apakah Anda sudah pernah masuk ke rumah adat Bolon?
Tertarik untuk datang mengunjungi rumah adat Bolon secara langsung? Kenali keindahan tiap ruangan dan struktur bangunan uniknya ya!
Mau merenovasi rumah? Gunakanlah material terbaik agar struktur bangunan hunian Anda tetap kuat dan kokoh, seperti baja ringan berkualitas dari BLKP.
Hadir dengan berbagai pilihan produk material baja ringan yang telah berstandar SNI, ISO 9001-2015, uji lab ketahanan produk hingga 4 tahun garansi warna serta sudah tersertifikasi TKDN 22 - 34981.
Cek juga artikel-artikel menarik lainnya ya!