Apa yang terlintas dalam benak Anda jika mendengar rumah limasan?
Rumah limasan adalah rumah adat khas Jawa yang didesain dengan bentuk rumah panggung. Salah satu kelebihan dari rumah ini adalah ketahanannya pada gempa karena memiliki struktur kayu yang kokoh.
Baca Juga: Cari Tahu Cara Buat Rumah Yang Tahan Terhadap Gempa
Memiliki banyak filosofis, terdiri dari lima tingkat yang mempunyai makna dan fungsi yang berbeda-beda. Ruangan dalam bangunan ini juga luas dan fungsional.
Hal ini juga yang menjadikan konsep desain rumah limasan makin populer diterapkan pada hunian modern.
Jika Anda berniat mendirikan rumah dengan inspirasi rumah tradisonal ini, berikut beberapa jenis rumah limasan yang bisa diterapkan untuk desain rumah Anda. Apa saja? Berikut kami rangkumkan untuk Anda.

kompas.com
Memiliki bentuk lebih khusus di bagian atap daripada model limasan lainnya. Bangunan ini biasanya mempunyai 16 tiang penyangga dan 4 sisi atap dengan penyambung antara atap berunjung dan atap penanggapnya.
Di sisi atapnya terdapat balok penyambung antara atap berujung dan penanggap. Untuk bagian sisi rumah tradisional Jawa ini, mempunyai bentuk dua susun.
Tiang penyangga menghubungkan celah kerenggangan antara atap brunjung dan penanggap.
Umumnya, rumah ini dibangun dengan material kayu berkualitas tinggi, seperti jati, kayu nangka, atau kayu sonokeling dengan serat keras.

Disebut lambang gantung karena bagian ampernya tidak bersinggungan dengan tiang utama, namun menggantung. Atapnya juga berbeda yaitu memiliki bentuk empat sisi trapesium.
Untuk tiang penopangnya sendiri berjumlah sekitar 8 sampai 10 tiang yang menjadi sekat bagian limasan di sisi bawah.
Bentuknya yang unik dengan bagian interior jenis rumah limasan ini tampil lebih lapang, menjadi kelebihan desain limasan yang satu ini.

Limasan Semar Tinandhu sendiri memiliki atap yang khas dengan bentuk bronjong dan ditopang dengan empat tiang di bagian tengah bangunan, sehingga tidak bertumpu langsung pada tiang utamanya.
Umumnya, jumlah tiang yang digunakan sekitar 16 buah dengan material kayu berkualitas, seperti jati, mahoni, hingga sonokeling.

Mirip dengan konsep limasan trajumas dengan perbedaan hanya di bagian bale-balenya. Berdesain dengan sudut kemiringan yang tidak sama dengan atap bangunan utamanya.
Selain itu, ada empat sisi atap pada bangunan yang masing-masing dua susun dan disatukan dengan bubungan. Untuk penyangganya, rumah ini memakai 20 tiang sebagai penopang struktur utama bangunan.

Sama dengan model rumah limasan lainnya dengan bentuk limas, Gajah Mungkur juga cocok menjadi hunian modern tradisional dengan perpaduan unik, bangunan setengah limas dan setengah berbentuk tutup keong.
Dikutip dari budaya.jogjaprov.go.id, bentuk limasan memiliki atap emper pada ketiga sisinya.
Di salah satu sisi pendek tanpa emper, atapnya seperti tutup kyong atau atap kampung, dengan menggunakan tiang penyangga sekitar 8, 10, dan kelipatannya.

Susunan atap pada rumah limasan klabang nyander ini seperti bentuk limasan yang lain. Bentuk bangunannya memakai lebih dari 4 pengeret. Saka atau tiang minimal 4 hingga sampai puluhan tiang penyangga.
Apakah Anda tertarik untuk mencoba desain rumah limasan menjadi hunian tradisional modern? Coba saja tips dan referensi jenis rumah limasan di atas ya!
Lengkapi juga rumah Anda dengan menggunakan material bangunan terbaik demi struktur bangunan kokoh dan awet. Salah satunya baja ringan yang terbukti mutu dan kualitasnya.
BLKP hadir dengan beragam produk baja ringan yang tentunya sudah sesuai dengan standar SNI, ISO 9001-2015, uji lab ketahanan produk hingga 4 tahun garansi warna serta tersertifikasi TKDN 22 - 34981.
Cek artikel menarik lainnya ya!